Di lentik jemarimu, rengkuh genggamanku memudar, dan kini rindu
menularkan sakit kesepian.
Dan, tujuanku tak kemana.
Di pinggir bibirmu,
kuingin menepi.
Berteduh dari rindu yang mengaduh.
Sesering kita mengingkari hati, sedalam tak terukur kita membodohi
diri sendiri.
Sedalam inginku berlari mengingkari, secepat getarku
kembali bertekuk lutut di hatimu, satu-satunya.
Sedetik tak lupa, sekujur tubuhmu adalah segenap ingatan yang mencetak satu rindu, sebenarnya.
No comments:
Post a Comment