Friday, April 29, 2005

Yang Kucatat dari Trans Bintaro 26.04.05

Anak-anak itu sangat berisik waktu aku melangkahkan kaki memasuki Trans Bintaro..
jerit tawa mereka mengusik kantuk para penumpang yang hampir terlelap..
Aku duduk di seberang mereka.
Si kakak, seorang gadis kecil berusia 5 tahun.. cantik, bermata tajam.. erat menggenggam boneka Dora
Si adik, seorang pria kecil berusia 3 tahun.. lucu, bulat.. sibuk berlarian di sepanjang lorong bis..
Aku tersenyum... beruntungnya ibu anak-anak itu... mereka lincah dan sehat...
Tak lama berselang... si adik mulai terlihat letih.. si kakak mulai bosan dengan perjalanan yang seakan tak berujung, ia berlari ke depan.. menuju kursi di belakang supir.."Ma, masih lama ya?" sapanya pada seorang wanita yang duduk di sana...
Dari kaca spion aku memperhatikan mereka. Si wanita, tak lepas menatap TV di atasnya. Tak sedetikpun ia menoleh pada anak gadisnya, apalagi menjawab.
Hatiku tertoreh.

Si kakak cukup berlapang dada, dan kembali duduk di kursi seberangku.Si adik berjalan gontai menuju wanita di depan sana. Ia duduk di samping wanita itu dan mulai mengantuk.... dan si wanita, tetap menatap TV, tak hendak meraih kepala mungil yang mulai terkulai di sampingnya.
Sekali lagi, hatiku tertoreh.

Malam mulai luruh... dinding-dinding bus mulai diselimuti gelap. Wanita pemuja TV dan anak lelaki-nya sama-sama sudah terlelap...
Si kakak... duduk terpekur di kursinya, memainkan boneka Dora. Pelan, dia bangkit menuju ibu dan adiknya.."Ma, gelap Ma...."
Si wanita itu tak terusik dari tidurnya.
Si kakak kembali ke kursinya... matanya mulai gelisah.. boneka Dora tak mampu lagi menghiburnya.
Sekali lagi ia berusaha.. "Ma, gelap Ma..." kali ini dengan menggoyang sedikit tubuh ibunya. Dari sudut spion kuperhatikan ibunya sedikit membuka mata... mengibaskan lengan mungil yang memohon perlindungan.
Kali ini hatiku berdarah.

Si kakak berjalan pelan ke kursinya.... kali ini kuulurkan hatiku... "Mau duduk di sini?"..
Mata tajam itu bersinar, bersyukur atas uluran yang menyelamatkannya dari gelap....
Sisa perjalanan kami habiskan berdua, berbincang panjang... menghapus kerinduan... rindu seorang wanita dewasa akan hadirnya anak... dan rindu seorang anak atas perlindungan ibunya....

No comments: