Pulang..

Di perempatan itu, seperti biasa mobil Yudith berhenti karena terhadang lampu merah. Dan aku, juga seperti biasa terbius oleh pemandangan di samping kiriku....
Bukan pemandangan istimewa... hanya sebuah rumah putih, berdiri ternaungi oleh rumpun mawar yang berseri... rumah yang berdiri tegak di antara serpihan sisa cahaya mentari yang mulai terbenam...

Lampunya sudah menyala... memancarkan berjuta kehangatan.... tirainya yang masih terkuak mengijinkanku mengarungi sudut demi sudut di dalamnya... di ruang depan, kulihat sofa coklat menanti pelukan sang penghuni... begitu mengundang...
meja di depannya menyajikan tumpukan buku yang menanti belaian sang pembaca... begitu mempesona... bentangan rak membatasi ruang itu dengan ruangan dalam... tapi tak menghalangi khayalku untuk terus menjelajahinya...
Tak banyak jejak aktivitas kutemukan di dalamnya.. hanya hembusan angin yang mengiringi rumpun mawarnya menari.... mataku menembus makin ke dalam... menemukan diriku sendiri duduk di dalamnya... menikmati seduh teh sore hari... bersama Bapak.. bersama Ibu....

Mobil Yudith bergerak maju seiring lampu yang berwarna hijau.... tapi hatiku masih tertinggal di rumah itu...
Apa yang akan kutemukan di ujung perjalananku? Sebuah kamar dingin yang gelap... sebuah kesunyian yang mengikat erat...
Aku rindu pulang....

Catatan yang dibuat di tahun 1997...