Saturday, April 17, 2010

Secuil Dialog yang Berserak di Benak

Lelaki A : dia seharusnya pergi bersamaku.
Dia : dia hanya akan pergi jika aku mengijinkannya

Lelaki A : lalu mengapa kau tak mengijinkannya?
Dia : karena itu bukan tugasnya. Itu tugasmu

Hening...

Lelaki A : aku akan memuat itu menjadi tugasnya
Dia : kalau begitu, kau akan berhadapan denganku

Aroma pertumpahan darah yang tajam. Dia maju tanpa ragu, kokoh seperti karang, menyediakan dadanya sebagai tameng.

Dia itulah, lelakiku.

No comments: