Sunday, July 18, 2010

Kembali Lelakiku

Bara itu tak nampak di matanya, hanya garis rahangnya nampak mengeras.

Dia : aku tak pernah ingkar janji
Aku : bukan masalah ingkar janji, tapi mungkin kali ini kau tak bisa mengatasinya



Garis rahang itu semakin nyata. Perlahan semburat api memercik di matanya. Menatapku sekilas, ia seakan membakar seluruh detak nadiku.

Dia : tak ada yang tak bisa. Saat aku bilang, aku tak ingkar janji, maka tak ada yang bisa menghalangiku.

Gemerincing pedang seakan nyata di telingaku. Aroma perang kembali tercium. Kali ini lebih dahsyat, karena ia merasa terusik.

Dia, lelakiku.

No comments: