Apa yang kamu mau, aku coba penuhi, aku coba mengerti. Meski terasa menyakitkan, tapi pada akhirnya aku mencoba diam, dan memberimu apa yang kau minta.
Jangan berpikir bahwa aku tak peduli. Aku sungguh peduli. Aku benar-benar peduli. Untuk itu, kutahan semua yang kurasakan, untuk memberimu sedikit ruang. Aku tak mau lagi meneriakkan kesakitanku padamu, agar kau tak perlu terlalu terbebani.
Semakin tak mengerti, ketika kurasakan, amarahmu membakar ke mana-mana. Meneriakkan angkara ke mana-mana. Merembet pada detail kecil yang seharusnya tak terjamah. Kau, mulai sengaja menyakitiku. Kau, mulai sengaja melukaiku. Kenapa?
Suatu hari nanti, saat semua ini berlalu, aku sungguh berharap sebuah jawaban. Darimu.
No comments:
Post a Comment