Lonely and homeless

Gak pernah nyangka, aku terjebak dalam rasa semacam itu. Lonely and homeless. Pertanyaan demi pertanyaan muncul di kepalaku. Dan yang paling menyentak adalah : where is the place that I could call it as "HOME"?
I have no root, I have no home.
Even worse, I felt that nobody even missed me when I'm not around.



Eh kok jadi pake bahasa Inggris :D

Perasaan-perasaan semacam ini sangat menguras energi, dan sangat merusak. I cannot help it. Tapi aku juga tau, aku harus bangkit sendiri. Gak ada satu orang pun yang bisa nolong, kalo aku gak berusaha bangkit.
Jadi, faktanya memang aku sendirian, tapi kesepian atau tidak, itu pilihan.
Faktanya memang aku gak punya tempat tinggal, tapi tempat di mana kusebut rumah itu juga pilihanku.
Faktanya memang hidupku tak sempurna, tapi itu berkah atau musibah, itu juga terserah aku.

Hancur atau bangkit, itu pilihan